Senin, 25 Mei 2015

Memilih Pemimpin Yang Ideal

Memilih Pemimpin Yang Ideal.
Manajemen rantai nilai yang sukses tidaklah mungkin tanpa kepemimpinan yang kuat dan berkomitmen. Dari tingkat atas organisasi sampai ke tingkat bawah, Manajer harus mendukung, memfasilitasi, dan mempromosikan pelaksanaan dan praktek manajemen rantai nilai yang berkelanjutan. Manajer harus membuat komitmen yang serius untuk mengenali apakah nilai itu, bagaimana cara terbaik menyediakan nilai itu, dan seberapa berhasilnya usaha itu. Jenis suasana organisasi atau budaya yang menjadi fokus semua usaha untuk menyampaiakan nilai konsumen yang istimewa tidaklah mungkin tanpa komitmen serius pemimpin organisasi.
Juga penting bahwa manajer menekankan pengharapan tentang apa yang dilakukan organisasi untuk mengupayakan manajemen rantai nilai. Idealnya, hal ini harus dimulai dengan pernyataan visi atau misi yang menunjukkan komitmen organisasi untuk mengenali, menangkap, dan menyediakan nilai setinggi mungkin bagi pelanggan.
Kemudian ,manajer harus memperjelas pengharapan tentang peran tiap karyawan dalam rantai nilai. Namun pengharapan yang jelas tidak hanya penting bagi mitra internal. Memperjelas pengharapan juga meluas ke mitra eksternal.
Teori Kepemimpinan.
Model Kontingensi Fiedler
Teori Kepemimpinan yg mengemukakan bahwa kinerja kelompok yg efektif tergantung pd perpaduan yg memadai antara gaya interaksi pemimpin dengan bawahannya dan situasi yg memungkinkan pemimpin itu mengendalikan dan mempengaruhi.
Teori Kepemimpinan Situasional,( SLT, Situasional leadership Theory).
Teori Kontingensi kepemimpinan yang berfokus pada kesiapan para pengikut. Kesiapan ,perluasan dimana orang-orang mempunyai kemampuan dan kemauan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Penekanan pada pengikut untuk memperoleh keefektifan kepemimpinan mencerminkan kenyataan bahwa para pengikutlah yang menerima atau menolak pemimpinnya.
Teori Alur-Sasaran.
Model Kontigensi Kepemimpinan yang menyatakan bahwa tugas pemimpin adalah membantu pengikut-pengikutnya mencapai sasaran mereka serta memberikan arahan dan dukungan yang perlu guna menjamin agar sasaran itu cocok dengan tujuan keseluruhan
Organisasi memerlukan Pemimpin yang efektif. Organisasi dapat menemukan bahwa orang-orang dengan tingkat ciri yang lebih tinggi yang disebut motivasi untuk mememimpin lebih dapat diterima pada peluang pengembangan Kepemimpinan.
Sekarang Pemimpin mempunyai dilema, haruskah mereka berfokus untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi atau mencapai kepuasan anggota yang lebih tinggi. Kesadaran akan sifat ganda prilaku pemimpin- yakni berfokus pada pekerjaan (tugas) yang harus dilakukan dan pada orang-orang dalam kelompok (anggota).
Apakah hal-hal yang dapat dipelajari oleh seorang yang mungkin terkait untuk menjadi pemimpin yang lebih efektif?. Mungkin sedikit optimistis untuk berpendapat “ Visi-Kreasi” dapat diajarkan, tapi keahlian penerapan dapat diajarkan. Orang dapat dilatih untuk mengembangkan “pemahaman tentang tema isi yang penting terhadap visi yang efektif. Kita juga dapat mengajarkan keahlian seperti membangun kepercayaan dan pembimbingan. Dan Pemimpin dapat diajarkan keahlian analisis situasional. Mereka dapat belajar bagaimana mengevaluasi situasi, bagaimana memodifikasi situasi untuk membuatnya lebih sesuai dengan gaya mereka, dan bagaimana menilai prilaku pemimpin yang mungkin paling efektif dalam situasi tertentu.
Tujuh ciri yang terkait dengan Kepemimpinan yang Efektif:
Hasrat/dorongan.
Dorongan, Pemimpin menunjukkan tingkat usaha yang tinggi. Mereka relatif mempunyai kehendak yang tinggi akan pencapaian prestasi, mereka ambisius, mereka mempunyai banyak energi, mereka tak kenal lelah dalam kegiatannya, dan mereka menunjukkan inisiatif.

Keinginan Memimpin/Kehendak untuk memimpin.
Pemimpin mempunyai kehendak yang kuat untuk mempengaruhi dan memimpin orang lain. Mereka menunjukkan kamauan mengembangkan tanggungjawab.
Kejujuran dan Integritas.
Pemimpin membangun hubungan saling mempercayaain antara mereka dan pengikutnya dengan menjadi jujur dan tidak menipu, serta dengan menunjukkan konsistensi yang tinggi antara perkataan dan perbuatan.
Kepercayaan diri.
Para pengikut melihat pemimpinnya tidak ragu akan dirinya. Oleh karena itu, Pemimpin perlu menunjukkan kepercayaan diri untuk meyakinkan pengikutnya tentang kebenaran sasaran dan keputusannya
Kecerdasan
Pemimpin haruslah cukup cerdas untuk mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan banyak informasi, dan mereka perlu mampu untuk menciptakan visi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang tepat.
Pengetahuan yang terkait dengan Pekerjaan.
Pemimpin yang efektif mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi tentang perusahaan ,industri, dan hal-hal teknis. Pengetahuan yang mendalam membuat pemimpin dapat membuat keputusan yang terinformasi dengan baik dan memahami akibat dari keputusan itu.
Ekstraversi/ versi tambahan.
Pemimpin adalah orang yang enerjik dan bersemangat .Mereka adalah orang yang mampu bersosialisasi, tegas dan jarang diam atau menyerah.
Teori-teori Kepemimpinan yang mengenali prilaku dengan membedakan antara pemimpin yang efektif dan yang tidak efektif.
Gaya Otokratis.
Pemimpin yang cenderung memusatkan wewenang, mendikte metode kerja, membuat keputusan unilateral, dan membatasi partisipasi karyawan.
Gaya Demokrasi.
Pemimpin yang cenderung melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan,mendelegasikan wewenang, mendorong partisipasi dalam memutuskan metode dan sasaran kerja, dan menggunakan umpan balik sebagai peluang untuk melatih karyawan.
Gaya laissez-faire.
Pemimpin yang umumnya memberi kelompok kebebasan penuh untuk membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan dengan cara apa saja yang dianggap sesuai.
KEPEMIMPINAN VISIONER
Kepemimpinan untuk menciptakan dan menegaskan suatu visi yang realistis, dapat dipercaya, dan menarik mengenai masa depan bagi sebuah organisasi yang tumbuh dari keadaan sekarang dan memperbaiki keadaan sekarang.
Kepemimpinan Visioner melampaui karisma karena kemampuannya menciptakan dan menyatakan visi yang ralistis, layak dipercaya dan menarik mengenai masa depan organisasi atas unit organisasi yang tumbuh dan memperbaiki situasi sekarang. Visi dipilih dan dilaksanakan sebagaimana mestinya ,akan banyak memberi energi sehingga berdampak memulai masa depan dengan menggunakan keterampilan, bakat dan sumberdaya, untuk mewujudkannya.
Visi harus menawarkan gambaran yg jelas, menggerakan emosi orang, dan menginspirasikan antusiasme dan tenaga untuk mengejar sasaran organisasi.
Visi harus mampu menghasilkan kemungkinan yang inspirasional dan unik dan menawarkan cara baru dalam melakukan sesuatu, yang akan menghasilkan keunikan organisasi.
Visi yang dinyatakan dengan jelas dan mempunyai gambaran yang ampuh akan mudah diraih dan diterima.
Setelah Visi Pemimpin Visioner teridentifikasi, pemimpin tersebut harus mempunyai tiga sifat yang berkaitan dengan efektifitas peran visioner mereka yakni ;
1. Kemampuan menjelaskan visi itu kepada orang lain dengan memperjelas visi itu dari segi sasaran dan tindakan yang diperlukan melalui komunikasi lisan maupun tertulis yang jelas.
2. Kemampuan mengungkapkan visi itu bukan hanya secara verbal melainkan juga melalui prilaku, yang menuntut berprilaku melalui cara yang terus menerus menyampaikan dan memperkuat visi tersebut.
3. Kemampuan memperluas atau menerapkan visi keberbagai konteks kepemimpinan yang berbeda-beda. Misalnya visi itu harus sama bermaknanya bagi orang di bagian Akutansi maupun di bagian Produksi dan bagi seluruh karyawannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar